Tae Kwon Do

Senin, 27 Desember 2010

Taekwondo yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.

Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.

  1. Pada Masa Kuno
    • Asal Mula Taekwondo
      Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh - musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" , maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat ".
       
    • Koguryo's 'sonbae' dan Taekkyon
      Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan nya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
      Gambar di atas adalah lukisan dinding yang ditemukan pada langit - langit kuburan kerajaan Muyong - chong jaman dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang sedang mempraktekkan beladiri ( Taekwondo kuno )

       
    • Shilla's 'Hwarang" dan Taekkyon
      Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri " Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain " Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil - kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla " Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.
      Gambar di atas adalah patung 2 ksatria yang sedang dalam pose / sikap beladiri Kumgang Yoksa, yang terdapat pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke 7.

       
    • Taekkyon dari Koguryo ke Shilla
      Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.
       
  2. Masa Pertengahan
    Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.
     
  3. Masa Modern
    Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.
     
  4. Masa Sekarang
    Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney.

Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia


Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation )yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .
Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai organisasi ditingkat nasional yaituPersatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin olehSoewenoHarsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.

sumber : www.taekwondo-indonesia.com/profil-PBTI.php
Tata Cara Upacara TaeKwondo yang terdiri dari:

◊ DOJANG

Dojang merupakan suatu tempat berkumpulnya para Taekwondoin, baik tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, secara bersama-sama untuk berlatih Taekwondo. Dojang biasanya berupa suatu kelas atau ruang tertutup, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu lapangan terbuka pun dijadikan sebagai suatu dojang. Di dojang, para Taekwondoin saling berlatih lebih jauh dan memperbaiki kemampuan diri masing-masing dalam Taekwondo, baik secara fisik maupun mental di bawah bimbingan seorang instruktur yang sudah terlatih juga sebelumnya. Instruktur yang biasa dipanggil dengan sebutan Sabam, berkewajiban untuk menciptakan suatu iklim yang baik di dalam dojang agar para Taekwondoin dapat berkonsentrasi dan berlatih Taekwondo dengan baik.

◊ PAKAIAN (DOBOK)

Dalam latihan Taekwondo, para anggota diwajibkan untuk mengenakan pakaian seragam Taekwondo pada saat setiap latihan ataupun acara-acara formal Taekwondo lainnya, seperti ujian kenaikan tingkat, pertandingan, dan lain-lain. Pakaian seragam atau Dobok ada 2 macam, yaitu yang berkerah putih dan hitam. Dobok berkerah putih dikenakan oleh Taekwondoin yang menyandang sabuk putih hingga sabuk biru strip merah. Sedangkan yang berkerah hitam hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah menyandang sabuk merah dan sabuk hitam DAN.

◊ SABUK

Dalam Taekwondo dikenal ada berbagai tingkatan sabuk yang sekaligus juga menunjukkan tingkat kemampuan seseorang dalam Taekwondo. Berikut ini adalah urutan sabuk Taekwondo yang dikenal di Indonesia mulai dari tingkat yang paling awal hingga tingkat tertinggi:
1. Sabuk Putih
2. Sabuk Kuning Polos
3. Sabuk Kuning Strip Hijau
4. Sabuk Hijau Polos
5. Sabuk Hijau Strip Biru
6. Sabuk Biru Polos
7. Sabuk Biru Strip Merah
8. Sabuk Merah Polos
9. Sabuk Merah Strip Hitam Satu
10. Sabuk Merah Strip Hitam Dua
11. Sabuk Hitam (Dan)
Cara mengikat sabuk dalam Taekwondo pun memiliki aturan tersendiri yang khas. Berikut ini adalah petunjuk tentang cara mengikat sabuk dalam Taekwondo:
1. Sabuk di sisi kiri yang ada tulisan/nama, lebih pendek.
2. Sabuk di sisi kanan (lebih panjang), diputar melingkari badan. Sabuk yang disisi kiri (ada tulisan/nama) berada di bawah.
3. Panjang kedua sabuk disamakan.
4. Sabuk yang di sisi kiri tetap di bawah, sedangkan sabuk yang
disisi kanan dimasukkan ke bawah (menyilang dengan sabuk di sisi kiri) paling belakang, hingga keluar ke atas.
5. Sabuk yang berada di bawah (ada tulisan/nama) dipegang. Sabuk yang di atas diputar, diletakkan di atas sabuk yang berada di bawah, hingga membentuk lingkaran/celah.
6. Sabuk yang di bawah (ada tulisan/nama) dimasukkan ke dalam celah/lingkaran yang terbentuk tadi, lalu keduanya ditarik secara bersamaan.
7. Tampak depan, panjang kedua sabuk (sisi kanan dan kiri) diusahakan sama.
8. Tampak belakang, sabuk terlihat satu garis, sehingga tampak rapi.

◊ KYEONG RYE

Saling menghormati di antara sesama Taekwondoin merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap Taekwondoin, baik di dalam latihan maupun diluar waktu latihan. Sikap saling menghormati ini tidak hanya kepada Pelatih atau Instruktur (Sabam) saja, tetapi juga kepada para pengurus, senior dan sesame Taekwondoin, bahkan kepada siapa pun.
Dalam bahasa Korea, Kyeong berarti menghormati, menghargai, dan Rye berati etiket, sopan santun. Untuk menghormati, para Taekwondoin membungkukan badannya ketika saling berhadapan badan.
Selama latihan, setiap sebelum dan sesudah latihan para Taekwondoin saling menghormati satu sama lain sebelumnya, khususnya kepada para Sabam. Demikian pula ketika sedang berlatih dalam berpasangan dengan teman atau dalam pertandingan, biasanya diawali dengan aba-aba “Cha-ryeot, Kyeong-Rye”.

◊ UPACARA

Upacara berupa doa, dilakukan baik sebelum atau sesudah latihan dalam Taekwondo. Ada dua posisi yang dikenal dalam Taekwondo untuk melakukan upacara ini, yaitu posisi berdiri dan duduk. Biasanya diawali dengan aba-aba “Shi-zen”.


MATERI TEKNIK TAEKWONDO

TINGKAT SABUK/GEUP : PUTIH / X

Teknik Tangan : Kuda-kuda Apkoobi, Joosum Seogi

Tangkisan ( Makki )
- Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah
- Momtong An Makki : Tangkisan ke arah perut dari luar ke dalam
- Momtong Bagkat Makki : Tangkisan ke arah perut dari dalam ke luar
- Eolgol Makki : Tangkisan ke arah kepala
- Batangson Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah dengan telapak tangan
Pukulan ( Jireugi )
- Momtong Jireugi : Pukulan ke arah perut
- Eolgol Jireugi : Pukulan ke arah kepala
- Gabrion / Dobeon : Pukulan dua kali ke arah perut
- Sambion : Pukulan tiga kali ke arah kepala, leher, perut
Cekikan / Sodokan ( Chireugi )
- Ageum son keut chireugi : Cekikan ke arah leher
- Gawison keut chireugi : Sodokan ke arah mata dengan dua jari
- Ape son keut chireugi : Sodokan ke arah leher dengan ujung jari
- Pionson keut chireugi : Sodokan ke arah ulu hati dengan ujung jari
Sabetan ( Chigi )
- Sonal Mok Chigi : Sabetan ke arah leher/pelipis

Teknik Tendangan (Chagi)

- Momtong Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah perut dengan Apchook
- Eolgol Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah kepala dengan Apchook
- Noppi Ap Chagi : Tendangan melompat lurus dengan Apchook
- Dello / Ball Chagi : Tendangan mencangkul arah kepala
- Dollyo Chagi : Tendangan melingkar
TINGKAT SABUK : KUNING POLOS – KUNING STRIP GEUP : IX-VIII
Materi Teknik

Teknik Tangan :

- Doopalmok Makki : Tangkisan dua tangan kearah perut
- Dobeon Jireugi : Pukulan dua kali arah perut
- Sambion : Pukulan tiga kali arah kepala, leher, perut.
- Chiq Jireugi : Pukulan kearah dagu.
- Batangson momtong Makki : Tangkisan dengan telapak tangan kearah perut.
- Sonnal Momtong Makki : Tangkisan kearah perut dgn telapak tangan bentuk sonal.
- Hansonal Momtong Makki : Tangkisan tangan menyilang di dada, satu dikepal yang menangkis membentuk sonal.
- Momtong yeoup jireugi : Pukulan menyodok dari arah samping kearah perut.
Tendangan ( Chagi )
- Momtong Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah perut
- Eolgol Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah kepala
- Dwi Chagi : Tendangan balik menyodok kearah perut
- Yeoup chagi : Tendangan balik menyodok kepala dengan pisau kaki
- Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait arah kepala
- Idan Dollyo chagi : Tendangan melingkar dengan kaki depan.
- Puti Chagi : Tendangan menampar dari luar kedalam
- Puti Chumagi : Tendangan menampar dari dalam keluar
TINGKAT SABUK : HIJAU – HIJAU STRIP GEUP : VII-VI
Materi Teknik

Teknik Tangan :

- Pionsonkeut sewo chirugi : Sodokan kearah perut dengan dibarengi tangkisan
- Dollyo Jireugi : Pukulan melingkar kearah pelipis
- Jibibem sonal mok chigi : Sabetan kearah kepala dibarengi dengan tangkisan
- Bagat Palmok Makki : Tangkisan dengan dua telapak tangan mengepal kerah perut.
Tendangan ( Chagi )
- Dolke chagi : Tendangan berputar 180 derajat, dengan punggung kaki
- Dwi yeoup chagi : Tendangan balik menyodok leher dengan pisau kaki
- Idan Yeoup chagi : Tendangan menyodok dengan kaki depan, membentuk pisau kaki kearah leher.
- Idan Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait kearah kepala dengan menggunakan telapak kaki depan.
- Pekta Chagi : Tendangan kaki depan ditarik setengah menggunakan punggung kaki.
- Twio Dollyo Chagi : Tendangan melompat /slaiding ditempat / kebelakang
- Mad badad chagi : Tendangan melompat / slaiding kesamping
- Ball Badad : Tendangan mendorong dengan seluruh bagian telapak kaki
TINGKAT SABUK : BIRU – BIRU STRIP GEUP : V-IV
Materi Teknik

Teknik Tangan :

- Jibibeum Sonnal mok chigi : Sabetan dan tangkisan secara bersamaan arah kepala telapak terbuka.
- Jibibeum Theok chigi : Sodokan arah dagu dan tangkisan secara bersamaan kearah kepala telapak tangan terbuka.
- Palkop piojok chigi : Serangan menggunakan sikut dengan satu tangan sementara tangan lain meraih kepala.
- Dollyo palkop : Serangan melingkar dengan menggunakan sikut.
- Yeoup Palkop : Serangan menyodok dengan menggunakan sikut.
- Dwi Palkop : Serangan dari arah bawah dengan menggunakan sikut.
- Ollio Palkop : Serangan balik kearah belakang dengan menggunakan sikut.
Tendangan ( Chagi ) :
- Twio Dwi Chagi : Tendangan lompat ditempat berbalik kebelakang, menyodok kearah perut
- Dwi Khurigi : Tendangan berbalik mengkait dengan menggunakan telapak kaki.
- Narae chagi : Tendangan dengan menggunakan punggung kaki secara langsung 2 kali atau lebih.
- Idan Ap Khurigi : Tendangan mengkait arah depan/muka dengan telapak kaki.
- Idan Palko Dwi Chagi : Tendangan lompat sejajar kaki depan diangkat dan kaki belakang menendang balik dengan tumit kaki.
Noppi Dwi Chagi : Tendangan kaki belakang laiding diangkat ke depan sedangkan kaki depan balik menendang dengan tumit kaki.
Noppi Dwi Khurigi : Sama dengan Noppi Dwi Chagi namun menendangnya dengan telapak kaki secara mengkait.
macam2 nama pukulan,tendangan serta tangkisan :
Pukulan
* Yeop Jireugi = Pukulan Samping
* Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
* Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
* Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
* momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke perut)
* are jireugi= pukulan ke bawah
* oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
* Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)

Tendangan

* Ap Chagi = Tendangan Kedepan
* Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
* Yeop Chagi = Tendangan Samping
* Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang
* Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
* momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
* Mirro Chagi = tendangan mendorong

Tangkisan

* aremaki = Tangkisan bawah
* Elgol maki = Tangkisan ke arah kepala
* Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
* Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
* An Maki = tangkisan darri arah luar.
* bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
* am palmo mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah
* An son keut : Tusukan satu jari (telunjuk)
* Pyeon son keut : Tusukan dengan 4 jari tengah, posisi telapak tangan vertikal
* Charyeot Seogi : Sikap dengan kaki terbuka tangan kepal samping paha
* Joochom Seogi : Sikap jongkok kaki sejajar
* Ap Koobi : Sikap kuda-kuda panjang
* Dwi Koobi : Sikap kuda-kuda belakang
* Ap Seogi : Sikap kuda-kuda pendek
* Arae Maki : Tangkisan ke arah bawah dengan
tangan bagian luar
* Eolgol Maki : Tangkisan ke arah kepala
* An Palmok Momtong Bakat Maki
: Tangkisan lengan bagian luar
* Bakat Palmok Momtong An Maki
: Tangkisan ke luar dengan tangan bagian dalam
* An Palmok Momtong Bakat Maki
: Tangkisan ke dalam dengan tangan bagian luar
* Dwi Hurigi
: Tendangan melingkar ke arah belakang
* I Dan Dolyo Chagi
: Tendangan melingkar dengan kaki depan sliding
* Miro Chagi
: Tendangan mendorong dengan telapak kaki bagian dalam
* I Dan Yeop Chagi
: Tendangan samping dengan kaki depan sliding
* I Dan Ap Hurigi
: Sliding tendang mencangkul dengan kaki depan
* Yeop Hurigi
: Tendangan mengkait dengan kaki depan
* Dolge Chagi
: Putar 180o tendang melingkar, lalu tendang (dolyo chagi)
*Narae Chagi
: Tendang dolyo chagi beruntun ke arah perut lalu kepala atau paha lalu perut lawan, dengan satu kali lompatan
* Mat Badad Chagi
: Dolyo chagi digunakan khususnya untuk jarak pendek
* Twio Dwi Chagi
: Lompat tendang arah belakang (putar 360o)
* I Jung Dolyo Chagi
: Checking putar tendang melingkar
* Ap Chagi
: Tendangan lurus ke arah depan dengan telapak kaki bagian depan sebagai sasarab pengenaan
* Dolyo Chagi
: Tendangan melingkar ke arah ulu hati atau kepala, punggung kai sebagai sasaran pengenaan
* Deol O Chagi
: Tendangan cangkul ke muka lawan ambil dengan lurus
* Dwi Chagi
: Tendangan ke arah belakang dengan tumit sebagai sasaran pengenaan
* Yeop Chagi
: Tendangan ke arah samping dengan tumit sebagai sasaran pengenaan
TaeKwon Do junshin :Prinsip ajaran taekwondo


Tangkisan

* Batang Son Momtong An Maki
: Tangkisan telapak tangan dari luar dalam
* Bakat Palmok Arae Bakat Maki
: Tangkisan ke arah bawah
* Bakat Palmok Momtong Bakat Maki
: Tangkisan ke arah tengah (ulu hati)
* Bakat Palmok Eolgol Bakat Maki
: Tangkisan ke arah tengah atas bahu
* Bakat Palmok Eolgol Maki
: Tangkisan ke arah bagian atas kepala
* Gawi Maki
: Tangkisan silang yang satu bawah dan samping tengah

Pukulan

* Yeop Jirugi
: Pukulan ke arah samping, dengan tangan yang lainnya dikepal diletakkan di pinggang
* Chi Jirugi
: Pukulan upper cut menggunakan satu tangan ke dagu lawan



2 komentar:

All Become Memories mengatakan...

Terima kasih atas info nya..
^^ Love Tkd

Jessica Christina Angela mengatakan...

sama-sama.. ^^

Posting Komentar

EXO - Sing a Song